Batam – Pada Kamis, 12 September 2024, dosen-dosen Institut Teknologi Batam (ITEBA) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang bertujuan untuk memperkenalkan solusi inovatif dalam penanganan kesehatan bayi baru lahir. Kegiatan ini merupakan bagian dari program yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan nomor kontrak induk 132/E5/PG.02.00/PM.BARU/2024 dan kontrak turunan 032/LL10/AM.AK/2024. Bertempat di Puskesmas Bulang, Pulau Buluh, Kota Batam, kegiatan ini membawa tema “Pendekatan Inovatif untuk Pencegahan Kematian Bayi dengan Inkubator Bertenaga Surya”.
Tahapan Pelaksanaan Program PKM
- Sosialisasi Program kepada Masyarakat dan Tenaga Kesehatan
Tim PKM ITEBA memberikan pemahaman tentang pentingnya inkubator bayi dalam menjaga keselamatan bayi, terutama di daerah yang minim akses listrik stabil. Sosialisasi ini melibatkan diskusi aktif dengan tenaga kesehatan dan masyarakat agar mereka memahami peran vital inkubator dalam mendukung penanganan bayi prematur dan bayi dengan kondisi kritis. - Instalasi Inkubator Bertenaga Surya
Tim ahli ITEBA berhasil menginstalasi inkubator bayi yang memanfaatkan tenaga surya sebagai sumber energi utama. Teknologi ini dirancang untuk menjawab tantangan keterbatasan akses listrik di daerah terpencil* seperti Pulau Buluh, sehingga memungkinkan layanan kesehatan berjalan optimal tanpa ketergantungan pada jaringan listrik konvensional. - Pelatihan Penggunaan dan Perawatan Inkubator
Petugas kesehatan di Puskesmas Bulang, termasuk bidan dan perawat, mendapat pelatihan khusus mengenai cara menggunakan dan merawat inkubator bertenaga surya. Pelatihan ini bertujuan agar alat tersebut dapat digunakan secara maksimal dan berkelanjutan dalam penanganan bayi yang membutuhkan perawatan intensif.
Apresiasi dan Harapan dari Pihak Puskesmas
Inkubator bayi bertenaga surya ini diterima secara resmi oleh Ibu Brigida Ernilawati, SKM, Kasubbag Tata Usaha Puskesmas Bulang, mewakili Kepala UPT drg. Nicko Krishna Pramudya. Dalam sambutannya, Ibu Brigida menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada tim ITEBA atas inisiatif dan inovasi yang diberikan. Ia berharap teknologi ini dapat menekan angka kematian bayi, terutama di wilayah-wilayah yang mengalami keterbatasan energi listrik.
Kontribusi Tim PKM ITEBA
Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Ir. M. Ansyar Bora, MT., IPM sebagai ketua tim PKM, dengan anggota dosen Dr. Ir. Ririt Dwiputri Permatasari, M.Si., dan Joni Chandra Eka, ST., MT. Tim ini juga melibatkan partisipasi aktif dari mahasiswa ITEBA, yaitu:
- Nur Shilah (Prodi Sistem Informasi)
- Roland (Prodi Teknik Komputer)
- Rianoktawanto dan Jorvick (Prodi Manajemen Rekayasa)
Dampak dan Harapan Jangka Panjang
Inkubator tenaga surya ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan pelayanan kesehatan di Pulau Buluh dan sekitarnya. Inovasi ini hadir sebagai solusi efektif dalam menangani kasus bayi yang membutuhkan perawatan intensif di daerah yang mengalami keterbatasan listrik. Dengan adanya teknologi ini, puskesmas dapat lebih siap dalam merespons kondisi kritis bayi baru lahir, sehingga turut berkontribusi dalam mengurangi angka kematian bayi di wilayah terpencil.
Dengan selesainya kegiatan ini, ITEBA berharap bahwa kolaborasi antara akademisi dan sektor kesehatan dapat terus berkembang, dan inovasi yang dihasilkan bisa memberikan manfaat luas bagi masyarakat, terutama di wilayah-wilayah dengan tantangan infrastruktur.